Ilustrasi - Janda di ruang publik. Foto : Linggupos/Jasmadi |
Keberadaan perempuan janda masih dilingkupi oleh stigma, terutama terkait aktivitas mereka di ruang publik. Kesan buruk yang masih melekat di benak banyak orang terhadap seorang janda adalah ketika ia keluar rumah untuk bekerja atau beraktivitas, ia selalu dianggap mencari suami baru. Di sisi lain, jika seorang janda lebih banyak tinggal di rumah dan tidak bekerja, ia dianggap sebagai perempuan yang lemah.
Tulisan ini mengkaji bentuk stigma masyarakat terhadap keberadaan janda, perilaku ekonomi janda, dan visi masa depan janda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima perempuan berstatus janda di Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara yang menjadi unit analisis, pada kenyataannya masing-masing memiliki perilaku ekonomi kreatif dan visi hidup yang meyakini bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
Dalam statusnya sebagai orang tua tunggal, mereka mampu bertahan hidup dan menyekolahkan anak-anaknya dengan harapan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik di masa depan.