 |
| Pantai Losari Kota Makassar pada sebuah senja. Foto : Obrolan Ruang/Ahmadin) |
Simbol etnis merupakan bagian penting dari keberlangsungan hidup sosial sebuah komunitas yang tinggal di suatu wilayah. Selain sebagai penanda identitas sosial-budaya, simbol juga menjadi kebanggaan etnis tertentu. Tulisan ini mengkaji bentuk-bentuk konstruksi sosial dan budaya dalam pembangunan ruang publik di Kota Makassar, yang dikaitkan dengan keberadaan dan fungsi pantai Losari di masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Penampakan pantai Losari sekarang atau lebih tepatnya anjungan Losari, seakan menunjukkan wajah yang merupakan penggambaran dari empat etnis yang ada di Sulawesi Selatan, yaitu Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja. Namun, pertanyaan yang menarik terkait hal ini adalah benarkah pengadaan simbol-simbol etnis di ruang publik ini merupakan bentuk kesadaran budaya? Atau jangan-jangan hanya sebuah strategi ekonomi yang dibungkus dengan identitas etnis?.
Dari dua pertanyaan tersebut, akan dikaji gambaran keberadaan pantai Losari sebagai ruang publik lintas usia yang dikaitkan dengan teori konstruksi sosial. Bahkan akan lebih jauh lagi menawarkan rekomendasi yang menggugah untuk masa depan pantai bersejarah ini.
