• Jelajahi

    Copyright © Obrolan Ruang - Ahmadin Space
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Qoutes

    Ruang Kultural di Makassar Makin Tergusur

    Sosiologi Ruang | Ahmadin
    Sabtu, 15 Februari 2025, 16.08.00 WIB Last Updated 2025-02-15T08:10:39Z

    Ilustrasi - Pusat pertokoan di Makassar awal abad ke-20. (Koleksi KITLV/Daenggassing.com)
     

    MAKASSAR - Disertasi berjudul “Dialektika Ruang dan Proses Produksi Sosial di Makassar”, mengantarkan Ahmadin meraih gelar doktor, dalam promosi yang digelar Kamis 8 Desember, di ruang LT Fakultas Ilmu Sosial dan ILmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin. Disertasi tersebut berisi hasil studi sosiologi pada pemukiman etnik di bebe-rapa wilayah di Makassar. Wilayah tersebut antara lain, Kampung Melayu, Kampung Maluku, Kampung Cina (pe-cinan), Kampung Wajo, dan beberapa wilayah lain.

     

    Dalam disertasinya, Ahmadin menjelaskan proses perubahan pemukiman kota Makassar, yang ditandai de-ngan lahirnya lokalitas-lokalitas buatan. Dia menggambarkan betapa lokalitas-lokalitas yang diprakarsai oleh kalangan-kalangan hegemonik telah memporakporandakan bangunan sosial berciri etnik di Makassar.


    Lahir lokalitas-lokalitas pemukiman tersendiri, se-perti kompleks-kompleks perumahan, bangunan-ba-ngunan elit, yang diduduki kelompok sosial lebih tinggi dan pendatang. Kondisi ini membuat tradisi masyarakat berubah dari masyarakat ya-ng humanis dan solid, men-jadi masyarakat yang lebih individualis. Ruang-ruang etnik kemudian banyak yang tergusur, dan ikatan rela-sional di antara masyarakat menghilang.



     

    Lokalitas-lokalitas pemukiman tersebut telah mengubah paradigma pemerintah tentang sebuah ruang kultural. Makna sebuah ruang, jelasnya, selalu dinilai dalam perspektif ekonomi. Dalam disertasi tersebut, Ahmadin yang kerap menulis di sejumlah media cetak, menjelaskan, upaya untuk membangun organisasi kedaerahan sebagai sebuah solusi. Organisasi sosial, di-nilai akan mampu melahir-kan ruang-ruang sosial, yang bisa melahirkan relasi sosial di antara masyarakat.

     

    Dalam sambutannya, Ahmadin berterima kasih kepada Promotor yang me-mimpin promosi doktor, Prof. T.R. Andi Lolo PhD, ko pro-motor Prof. Dr. Darmawan Salman MS, Prof. Dr. Dwia Ariestina, MA.

     

    "Saya juga dengan segala hormat mengucapkan rasa 'tabe' untuk bapak Prof. Dr. Tahir Kasnawi, Prof. Dr. Pawennari Hijjang, MA, Prof. Dr M. Kausar Bailusy, MA, dan Prof. Abdul Salam, masing-masing sebagai penguji," ujarnya. (*)


    *Sumber: Harian Fajar. 9 Desember 2011.

     


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Mozaik Ruang

    +